OLEH : SAINAL BAKRI HAMID, M.Si, M.MKes.
Sejak
Rasulullah wafat, Bilal meyakinkan dirinya sendiri untuk tidak lagi
melantukan Adzan di puncak Masjid Nabawi di Madinah. Bahkan permintaan
Khalifah Abu Bakar ketika itu, yang kembali memintanya untuk menjadi
muadzin tidak bisa Ia penuhi.
Dengan kesedihan yang mendalam
Bilal berkata : “Biarkan aku hanya menjadi muadzin Rasulullah saja.
Rasulullah telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi.”
Khalifah
Abu Bakar pun bisa memahami kesedihan Bilal dan tak lagi memintanya
untuk kembali menjadi muadzin di Masjid Nabawi, melantunkan Adzan
panggilan umat muslim untuk menunaikan shalat fardhu.
Kesedihan
Bilal akibat wafatnya Rasulullah tidak bisa hilang dari dalam hatinya.
Ia pun memutuskan untuk meninggalkan Madinah, bergabung dengan pasukan
Fath Islamy hijrah ke negeri Syam. Bilal kemudian tinggal di Kota Homs,
Syria.
Sekian lamanya Bilal tak berkunjung ke Madinah, hingga
pada suatu malam, Rasulullah Muhammad SAW hadir dalam mimpinya. Dengan
suara lembutnya Rasulullah menegur Bilal : “Ya Bilal, Wa maa hadzal
jafa? Hai Bilal, mengapa engkau tak mengunjungiku? Mengapa sampai
seperti ini?“
Bilal pun segera terbangun dari tidurnya. Tanpa
berpikir panjang, Ia mulai mempersiapkan perjalanan untuk kembali ke
Madinah. Bilal berniat untuk ziarah ke makam Rasulullah setelah sekian
tahun lamanya Ia meninggalkan Madinah.
Setibanya di Madinah,
Bilal segera menuju makam Rasulullah. Tangis kerinduannya membuncah,
cintanya kepada Rasulullah begitu besar. Cinta yang tulus karena Allah
kepada Baginda Nabi yang begitu dalam.
Pada saat yang bersamaan,
tampak dua pemuda mendekati Bilal. Kedua pemuda tersebut adalah Hasan
dan Husein, cucu Rasulullah. Masih dengan berurai air mata, Bilal tua
memeluk kedua cucu kesayangan Rasulullah tersebut.
Umar bin
Khattab yang telah jadi Khalifah, juga turut haru melihat pemandangan
tersebut. Kemudian salah satu cucu Rasulullah itupun membuat sebuah
permintaan kepada Bilal.
“Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan untuk kami? Kami ingin mengenang kakek kami.”
Umar
bin Khattab juga ikut memohon kepada Bilal untuk kembali
mengumandangkan Adzan di Masjid Nabawi, walaupun hanya satu kali saja.
Bilal akhirnya mengabulkan permintaan cucu Rasulullah dan Khalifah Umar
Bin Khattab.
Saat tiba waktu shalat, Bilal naik ke puncak Masjid
Nabawi, tempat Ia biasa kumandangkan Adzan seperti pada masa Rasulullah
masih hidup. Bilal pun mulai mengumandangkan Adzan.
Saat lafadz
“Allahu Akbar” Ia kumandangkan, seketika itu juga seluruh Madinah terasa
senyap. Segala aktifitas dan perdagangan terhenti. Semua orang sontak
terkejut, suara lantunan Adzan yang dirindukan bertahun-tahun tersebut
kembali terdengar dengan merdunya.
Kemudian saat Bilal
melafadzkan “Asyhadu an laa ilaha illallah“, penduduk Kota Madinah
berhamburan dari tempat mereka tinggal, berlarian menuju Masjid Nabawi.
Bahkan dikisahkan para gadis dalam pingitan pun ikut berlarian keluar
rumah mendekati asal suara Adzan yang dirindukan tersebut.
Puncaknya
saat Bilal mengumandangkan “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah“, seisi
Kota Madinah pecah oleh tangis dan ratapan pilu, teringat kepada masa
indah saat Rasulullah masih hidup dan menjadi imam shalat berjamaah.
Tangisan
Khalifah Umar bin Khattab terdengar paling keras. Bahkan Bilal yang
mengumandangkan Adzan tersebut tersedu-sedu dalam tangis, lidahnya
tercekat, air matanya tak henti-hentinya mengalir. Bilal pun tidak
sanggup meneruskan Adzannya, Ia terus terisak tak mampu lagi berteriak
melanjutkan panggilan mulia tersebut.
Hari itu Madinah mengenang
kembali masa saat Rasulullah masih ada diantara mereka. Hari itu, Bilal
melantukan adzan pertama dan terakhirnya semenjak kepergian Rasulullah.
Adzan yang tak bisa dirampungkannya.
Maha Suci Allah, kisah
diatas telah mengaduk-aduk cinta dan kerinduan kita kepada Rasulullah
Muhammad SAW. Kisah yang mampu membuat kita meneteskan airmata tanda
cinta dan rindu kepada Baginda Nabi. Semoga kita bisa mendapatkan
syafaat dari Rasulullah dan bisa bertemu dengan Rasulullah Muhammad SAW
saat hari kebangkitan di akhirat nanti. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.
PAPPASANNA TAU TOAYA
Senin, 31 Agustus 2015
Minggu, 16 Agustus 2015
Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri
OLEH : SAINAL BAKRI HAMID
Ada satu ucapan Bung Karno yang pernah saya baca dalam kumpulan Kata-kata mutiara Bung Karno yang saya temukan di Google disalah satu situs (tepatnya saya lupa),
dan membaca beberapa tulisan pada kompasmania yang membuat saya
berpikir akan kenyataan yang sebenarnya adalah, Siapa musuh Bangsa ini
setelah Penjajah hengkang dari bumi Pertiwi ini ? dalam bacaan itu,
bungkarno sempat berpidato dan ada sepenggal kata dari isi pidato itu
yang membuat saya tercengang dan diat beeberapa saat untuk merenungkan
isi dari kata itu pada saat meembacanya. Berikut adalah penggalan pidato
soekarno pada saat itu, “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir
penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu
sendiri.” – Bung Karno. Mungkin jika hanya selintasan saja kata ini boleh dibilang biasa-biasa saja, tapi coba dibaca kembali dan renungkan. Apa yang dapat anda simpulakan dan coba comparekan dengan keadaan bangsa kita saat ini.
Dari
sabang sampai marauke terdiri dari 17.504 pulau dimana 3 dari 6 pulau
ada di indonesia yaitu : Kalimantan merupakan pulau terbesar ke 3 di
dunia dengan luas (539.460 km2), Sumatera (473.606 km2) dan Papua
(421.981 km2) dengan terdapat 740 suku bangsa/etnis dan memiliki 583
bahasa daerah serta sumber daya alamnya yang sangat melimpah. Namun
semua kelebihan yang kita miliki hanyalah fakta belaka yang artinya
segala kekayaan dan kelebihan kita belum bisa kita nikmati secara
menyuluruh. Penduduk kita hampir 70% miskin kelaparan dimana mana,
pengangguran dimana mana yang dapat menimbulkan krmiminalitas cobalah
kita mari berfikir secara logika apa pantas negara yang mempunyai sumber
daya emas terbanyak di dunia dengan kualitas nomor 1 dan memiliki
produk pertanian nomor 1 di dunia hanya sebagai anak bawang yang hanya
bisa dieskploitasi oleh pihak asing kita lihat saja freeport sudah
hampir 50 tahun lebih negara asing mengeruk kekayaan emas di sana dan
tak terhitung pula jumlah keuntungan yang di dapat tapi kita hanya diam
saja seperti orang yang tak punya mata dan telinga saya acuh terhadap
fakta yang ada sebenanrnya apa yang terjadi dengan negara kita marilah
kita brfikir secara logika dan nalar yang sehat negara kita itu kaya
marilah kita bangun masa depan negara ini dengan baik
Negeriku
negeri makmur untuk para koruptor, mungkin saat ini saya bisa menilai
beginilah negeriku dan kalaupun ada yang menyanggah itu hak pribadi
masing masing tapi menurutku itulah gambaran negeriku saat ini. Di
Indonesia inilah salah satu negara yang terlengkap untuk mendapatkan
jenis koruptor segala jenis dan disegala lembaga pasti jenis parasit
satu ini selalu bertengger dan bahayanya para parasit yang doyan makan
uang haram ini selalu berwajah manis, bersorban, berpeci, bahkan sampai
sampai turun kejalan jalan menyalami rakyat jelata dan membagi bagikan
sembako layaknya pahlawan yang dermawan membantu rakyat jelata, dasar
parasit munafik .
Kenapa
kita harus menghadapi buruknya prilaku para pemimpin, sehingga kita
harus melawan mereka layaknya melawan para penjajah ? kenapa kita harus
menghadapi atau melawan bangsa sendiri, kenapa Bung Karno sudah
memprediksikan hal ini jauh sebelum ini terjadi ? namun semuanya
mengabaikan pesan dari presiden pertama kita itu, tak ada solusi semua
terpulang pada Bangsa ini sendiri, haruskah kita melawan kedzoliman
dengan berbuat kedzoliman juga, sehingga kita seperti bangsa yang sudah
ditinggal peradaban. Geram rasanya membaca berita ternyata yang duduk
dilembaga tinggi di negaraku ini hampir dikuasai oleh para parasit yang
membahayakan.
Bangsa
ini (kita) baru akan menghargai dan mempunyai rasa memiliki, ketika apa
yang di punyainya sudah diakui atau diambil oleh negara lain (contohnya
batik). Sekarang saya bertanya kepada anda yang membaca tulisan ini,
kapan kita semua pernah menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar..?? Kapan kita pernah bangga memakai pakaian tradisional kita
diacara-acara resmi..?? Bukankah kita lebih menyukai dan memilih jas,
untuk kita pakai..?? Tampaknya Indonesia sebagai sebuah negara belum
menemukan bentuk kenegaraan sejatinya, cita-cita dan rasa kebangsaan
yang satu, sehingga membuat bangsa ini hampir tidak mempunyai identitas.
penyebab utamanya karena Indonesia berada ditangan parasit - parasit
yang tamak yang doyan memakan uang rakyat, dan satu satunya cara supaya
indonesia bisa menjadi negara makmur cuma satu berantas abis para
koruptor tamak di negara ini. Kesalahan Bangsa Indonesia adalah karena
tidak bersatu, mereka terpecah karena Partai yang mereka bela, mereka
tidak ingin maju bersama. Rakyatnya tidak bersatu membangun Bangsa yang
kuat Ekonomi dan harga dirinya
Minggu, 09 Agustus 2015
ALLAH MENYUKAI KESUCIAN
Selamat Datang Di Blog
Aplikasi Komputer Kelompok 2, Selamat menikmati data yang kami sajikan,
jikalau ananda berkenan tolong di share ya... Terimakasih dan silahkan
berkunjung kembali di lain waktu ^^
Wednesday, June 4, 2014
Peran Pentingnya Manajemen Strategik Dalam Sebuah Organisasi
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK
Tentang
:
“Peran Pentingnya Manajemen Strategik Dalam
Sebuah Organisasi”
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kelompok kami berhasil menyelesaikan makalah manajemen strategik ini.
Makalah ini berisikan tentang “Peran Pentingnya Manajemen Strategik Dalam Sebuah Organisasi.” Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I : PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG.............................................................................. 1
1.2. PERUMUSAN MASALAH..................................................................... 2
1.3. TUJUAN
PENULISAN MAKALAH.................................................... 2
BAB
II : PEMBAHAASAN
A.
PENGERTIAN........................................................................................... 3
B. PERAN MANAJEMEN STRATEJIK..................................................... 5
C. MANFAAT MANAJEMEN STRATEJIK.............................................. 7
D. LANGKAH DALAM PENGEMBANGAN
ORGANISASI................... 7
E. TAHAP-TAHAP DALAM MANAJEMEN
STRATEGIS..................... 8
F. VISI,MISI, DAN TUJUAN......................................................................... 10
G. ANALISIS LINGKUNGAN MAKRO.................................................... 11
H. ANALISIS LINGKUNGAN
INTERNAL............................................... 11
I. ANALISIS SWOT........................................................................................ 12
J. PERENCANAAN STRATEGIS................................................................ 17
K. IMPLEMENTASI STRATEGI................................................................ 17
BAB III
: PENUTUP
A. KESIMPULAN ......................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 LATAR BELAKANG
Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti
adanya globalisasi, control masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan
dampak bagi perkembangan suatu negara maupun bisnis. Control masyarakat
terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun perusahaan, sehingga
pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang
mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan
kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan
maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan
pemerintah).
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan
strategis, batas-batas negara diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia
dari perspektif orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis.
Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang
disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di
sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi. Menopang manajemen
strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar,
harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan
diseluruh dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat
bersaing di seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya
dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan
ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai
tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik,
tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi
yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan
dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik.
Manajemen strategi merupakan proses
atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan
menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakanya, yang dibuat oleh pimpinan
dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu organisasi, untuk
mencapai tujuan. Sedangkan pengertian manajemen strategi menurut Hadar Nawawi
(2005;148-149), adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan
strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi),
dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat
mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara
efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan
operasional untuk menghasilkan barang dan / atau jasa serta pelayanan) yang
berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut
tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi.
Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
Analisis lingkungan adalah suatu proses monitoring terhadap lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan tantangan (threads) yang mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Tujuan dilakukan analisis lingkungan adalah mengantisipasi lingkungan organisasi sehingga dapat berreaksi secara cepat dan tepat untuk mensukseskan organisasi. Analisis lingkungan adalah suatu proses yang digunakan perencanan-perencanaan strategi untuk memantau lingkungan dalam menentukan peluang atau ancaman.
Alfred Chandler mengatakan bahwa strategi adalah suatu penentuan sasaran dan tujuan dasar jangka panjang dari suatu organisasi (perusahaan) serta pengadopsian seperangkat tindakan serta alokasi sumber-sumber yang perlu untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut. Dalam kajiannya tentang strategi, Henry Mintzberg mencatat bahwa setidaknya strategi tidak sekedar memiliki dua elemen definisi, yaitu sebagai perencanaan (plan) dan pola (pattern). Lebih dalam lagi, ia mengungkapkan bahwa definisi strategi telah berkembang dengan tiga ‘P’ baru, yaitu posisi (position), perspektif (perspective), dan penerapan (poly).
1.2. PERUMUSAN MASALAH
Dalam rangka untuk mempertajam telaah makalah ini, penyusun mengambil suatu permasalahan mendasar, yaitu : bagaimana manajemen strategi dapat diterapkan dan di implementasikan didalam suatu perusahaan atau organisasi sehingga keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang organisasi atau perusahaan tersebut.
1.3. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran singkat tentang proses perencanaan manajemen strategi dilingkungan organisasi dan perusahaan serta, memberikan gambaran dikalangan mahasiswa tentang Manajemen Strategi yang merupakan keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang organisasi, yang meliputi analisa lingkungan internal dan eksternal, disertai perumusan visi dan misi serta tujuan organisasi guna menghadapi lingkungan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Sebelum melangkah lebih jauh tentang seberapa jauh
peran manajemen stratejik dalam pengembangan organisasi, kita akan menyimak
dulu pengertian dari manajemen stratejik itu sendiri, berikut beberapa ahli
yang memberikan gambaran atau teori tentang manajemen stratejik itu sendiri.
• Barney, 1997:27
Manajemen strategis (strategic
management) dapat dipahami sebagai proses pemilihan dan penerapan
strategi-strategi. Sedangkan strategi adalah pola alokasi sumber daya yang
memungkinkan organisasi-organisasi dapat mempertahankan kinerjanya.
• Grant,
1995:10
Strategi juga dapat diartikan
sebagai keseluruhan rencana mengenai penggunaan sumber daya-sumber daya untuk
menciptakan suatu posisi menguntungkan. Dengan kata lain, manajamen strategis
terlibat dengan pengembangan dan implementasi strategi-strategi dalam kerangka
pengembangan keunggulan bersaing.
• Michael A.
Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,XV)
Manajemen strategis adalah proses
untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai,
dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan
manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding
masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan
barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan
terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah
meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan
nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata
• David
2002:5
Seni dan pengetahuan untuk
merumsukan, mengimplementasikan and mengevaluasi keputusan lintas fungsional
yang membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya.
• Hunger dan
Wheelen 2003:4
Serangkaian keputusan dan tindakan
manajerial yang menentukan kinerja
perusahaan dalam jangka panjang.
perusahaan dalam jangka panjang.
Dengan demikian dari definisi di
atas dapat diketahui fokus manajemen strategis terletak dalam memadukan
manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi, penelitian dan
pengembangan, serta system informasi komputer untuk mencapai keberhasilan
organisasi. Manajemen strategis di katakan efektif apabila memberi tahu seluruh
karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian
sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk kami. Komunikasi merupakan
kunci keberhasilan manajemen strategis.
Dari definisi tersebut terdapat dua
hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu:
1. Manajemen Strategik terdiri atas tiga proses:
a. Pembuatan Strategi, yang meliputi pengembnagan misi
dan tujuan jangka panjang, mengidentifiksikan peluang dan ancaman dari luar
serta kekuatan dan kelemahan organisasi, pengembangan alternatif-alternatif
strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.
b. Penerapan strategi meliputi penentuan
sasaran-sasaran operasional tahunan, kebijakan organisasi, memotovasi anggota
dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat
diimplementasikan.
c. Evaluasi/Kontrol strategi, mencakup usaha-usaha
untuk memonitor seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan strategi,
termasuk mengukur kinerja individu dan organisasi serta mengambil
langkah-langkah perbaikan jika diperlukan.
2. Manajemen Strategik memfokuskan pada
penyatuan/penggabungan aspek-aspek pemasaran, riset dan pengembangan,
keuangan/akuntansi, operasional/produksi dari sebuah organisasi.
Strategik selalu “memberikan sebuah keuntungan”,
sehingga apabila proses manajemen yang dilakukan oleh organisasi gagal
menciptakan keuntungan bagi organisasi tersebut maka dapat dikatakan proses
manajemen tersebut bukan manajemen strategik.
B. PERAN MANAJEMEN STRATEJIK
Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan yang
diinginkan oleh suatu organisasi atau perusahaan maka penerapan manajemen
stratejik justru sangat dibutuhkan guna apa yang diinginkan bersama dapat kit
capai dengan sebaik mungkin. Peran manajemen stratejik ketika diimplementasikan
dalam suatu organisasi maka setiap unit atau bagian yang ada dalam organisasi
tersebut dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin. Apalagi
melihat perkembangan zaman sekarang ini, dimana setiap organisasi perusahaan
telah melakukan ekspansi pasar guna mendapatkan keuntunga yang banyak. Semuanya
itu perlu langkah strategis dan taktik yang tepat sehingga proses atau langkah
yang diambil oleh pimpinan dapat dijalankan seefektif dan seefisen mungkin.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya
dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan
ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai
tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik,
tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi
yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan
dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik.
Esensi Manajemen Strategik dalam pengembangan daya saing organisasi, baik bersifat nirlaba maupun ber-orientasi laba dapat dijabarkan atas hal pokok berikut :
Esensi Manajemen Strategik dalam pengembangan daya saing organisasi, baik bersifat nirlaba maupun ber-orientasi laba dapat dijabarkan atas hal pokok berikut :
1. Pertumbuhan dan Keberlanjutan
Hal ini dicirikan oleh adanya kegiatan lebih besar
dari organisasi yang nantinya berdampak pada peningkatan kesejahteraan SDM.
Pencapaian kondisi tersebut di-dapatkan dari kerjasama antar individu yang
mampu mewujudkan sinergi perkembangan organisasi sesuai siklus organisasi
(pengenalan, pertumbuhan, kedewa-saa dan pembaharuan dengan kondisi penurunan,
tetap dan naik kembali) ditinjau dari faktor internal maupun eksternal yang
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan, baik fundamental, incremental dan radikal
dari nilai-nilai keinginan konsumen, serta persaingan yang ketat dalam kondisi
yang mengandung ketidak-pastian dan penuh risiko.
2. Berpikir Strategik
Hal ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya
faktor waktu (lalu, kini dan esok), proses kontinu (siklus) dan iteratif
(sekuens pembelajaran) dalam mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan ke
depan yang berbasis pada pemetaan kemampuan (superior-tas) yang dimiliki
(sumber daya seperti SDA, SDM dan SDB) dengan secara komprehensif
memperhati-kan faktor-faktor makro seperti politik, ekonomi, teknologi dan
sosial budaya, disamping upaya pem-belajaran organisasi dalam menuju daya saing
secara parsial ataupun utuh. Realisasi berpikir strategik dapat ditunjukkan
oleh konsep masukan, proses dan luaran dalam mengelola perubahan menurut
peluang maupun ancaman yang ditemui sesuai dengan fase-fase berikut :
pembentukan kelompok kerja, inventarisasi kegiatan, keterlibatan unit kerja dan
status kegiatan. Hal tersebut dalam praktiknya didukung oleh konsep-konsep
stra-tegi, baik yang klasik (siklus hidup produk dan SWOT), modern (BCG/Shell,
A.D. Little, McKinsey, PIMS, SRI dan Porter) dan alternatif (PRECOM) yang dalam
implementasinya sangat ditentukan oleh besar-an dimensinya (2-5) atau tema
tertentunya.
3. Manajemen Strategik
Manajemen Strategik dalam implementasinya diten-tukan
oleh tahapan identifikasi lingkungan (internal dan eksternal), perumusan
strategi, implementasi strategi, pemantauan dan evaluasi strategi. Hal tersebut
disusun dari sistem lingkungan yang terdiri dari analisis lingkungan internal
(kekuatan dan kelemahan : sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan
eksternal (peluang dan ancaman) yang dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan
peran (policy, strategik dan fungsi) untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi, baik secara luas maupun spesifik, seperti:
(a) masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke saluran distribusi, kebijakan pemerintah dan lainnya;
(b) ancaman produk peng-ganti (biaya/harga);
(c) kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu
dan ketersediaan);
(d) kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi,
integrasi dan keunikan);
(e) persaingan konvensional diantara pesaing (posisi
dan ketergantungan).
Dalam proses manajemen strategik diperlukan
pernyataan-pernyataan yang terkait dengan penetapan visi (jati diri), misi
(justifikasi/pembeda) dan tujuan (target/standar) sebagai jawaban terhadap
pencanangan strategi yang telah disusun menurut tingkatannya (korporat, bisnis
dan fungsional) yang didasarkan pada muatan, konsis-tensi dan keterpaduannya
dari suatu kerangka kerja proses pengambilan keputusan organisasi untuk jang-ka
panjang. Dalam hal ini, struktur organisasi dengan berbagai bentuknya
(sederhana, fungsional, divisional, matriks, unit bisnis strategik berperan
pen-ting dalam pencapaian tujuan dari kebijakan yang dibuat.
C. MANFAAT
MANAJEMEN STRATEJIK
Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu
kerangka kerja (frame work) untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di
dalam organisasi terutama berkaitan dengan persaingan, maka peran manajer
diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara strategik.
Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.
Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.
Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka menerapkan manajemen strategik, yaitu:
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu organisasi beradaptasi pada
perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu
organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi
kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan
strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.
7. Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurangi
8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat
dikurangi.
D. LANGKAH DALAM
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Langkah Pertama manajemen perlu secara detail
mengindentifikasi aktifitas yang perlu dikerjakan baik langsung maupun tidak
langsung sejak disusunnya proposal kegiatan (TOR), pengujian dan penilaian,
proses perencana-an program dan kegiatan, implementasi, pengendalian dan
pe-ngawasan.
Langkah Kedua yang perlu dilakukan untuk menganalisis profil/postur organisasi adalah mencari keterkaitan (lingkage) dari berbagai aktifitas rantai kegiatan tersebut, baik antar aktifitas pokok (fungsi utama) dan aktifitas penunjang (fungsi pelayanan)
Langkah Ketiga yaitu mencoba mencari sinergi potensial yang mungkin dapat ditemukan diantara output yang dihasilkan oleh setiap aktifitas yang dimiliki oleh organisasi.
E.
TAHAP-TAHAP DALAM MANAJEMEN STRATEGIS
Manajemen strategi merupakan sebuah proses yang
terdiri dari tiga kegiatan antara lain perumusan strategi, implementasi
strategi dan evaluasi strategi. Perumusan strategi terdiri dari
kegiatan-kegiatan mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman
eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan
obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi
tertentu untuk dilaksanakan Isu perumusan strategi termasuk memutuskan bisnis apa
yang akan dimasuki bisnis apa yang harus dihentikan, bagaimana mengalokasikan
sumber daya, apakah memperluas operasi atau diversivikasi, apakah akan memasuki
pasar internasional, apakah akan melakukan merjer atau membentuk usaha
patungan, dan bagaimana menghindari pengambilalihan perusahaan pesaing.
Keputusan perumusan strategis mengikat suatu organisasi pada produk,pasar,
sumber daya, dan teknologi spesifik selama periode waktu tertentu. Strategi
menetapkan keunggulan bersaing jangka panjang. Apapun yang akan terjadi,
keputusan strategis mempunyai konsekuensi berbagai fungsi utama dan pengaruh
jangka panjang pada suatu organisasi. Implementasi strategi menuntut perusahaan
untuk menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi
karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat
dilaksanakan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya mendukung
strategi, menciptakan struktur oragnisasi yang efektif, mengubah arah usaha
pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi
dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan prestasi organisasi. Implementasi
strategi sering disebut tahap tindakan manajemen strategis. Strategi
implementasi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk mengubah strategi
yang dirumuskan menjadi tindakan. Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam
manajemen strategis. Para manajer sangat perlumengetahui kapan strategi
tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk
memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan
karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas
mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah
1) meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang
menjadi dasar strategi yang sekarang,
2) mengukur prestasi,
3) mengambil tindakan korektif.Aktivitas perumusan
startegi, implementasi dan evaluasi terjadi
di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau
unit bisnis strategis, dan fungsional.
Proses manajemen strategis dapat diuraikan sebagai
pendekatan yang obyektif, logis, sistematis untuk membuat keputusan besar dalam
suatu organisasi. Proses ini berusaha untuk mengorganisasikan informasi
kualitatif dan kuantitatif dengan cara yang memungkinkan keputusan efektif
diambil dalam kondisi yang tidak menentu. Berdasarkan pada pengalaman,
penilaian, dan perasaan, intuisi penting untuk membuat keputusan strategis yang
baik. Intuisi terutama bermamfaat untuk membuat keputusan dalam situasi yang
amat tidak menentu atau sedikit preseden. Proses manajemen strategis didasarkan
pada keyakinan bahwa organisasi seharusnya terus-menerus memonitor peristiwa
dan kecenderungan internal dan eksternal sehingga melaukan perubahan tepat
waktu. Teknologi informasi dan globalisasi adalah perubahan eksternal yang
mengubah bisnis dan masyarakat dewasa ini. Arus informasi yang cepat
menghilangkan batas negara sehingga orang dari seluruh dunia dapat melihat
sendiri bagaimana cara hidup orang lain. Dunia menjadi tanpa perbatasan dengan
warga Negara global, pesaing global, pelanggan global, pemasok global, dan
distributor global.
Keperluan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan
menjadikan organisasi mengajukan pertanyaan kunci manajemen strategis seperti :
”Jenis bisnis apa yang harus
kita lakukan? Apakah kita berada di bidang yang tepat? Apakah kita harus mengubah
bentuk bisnis kita? Pesaing baru mana yang masuk dalam industri kita? Strategi apa yang harus kita lakukan? Bagaimana perubahan pelanggan kita? Apakah teknologi baru yang
sedang dikembangkan dapat membuat kita keluar dari bisnis.
kita lakukan? Apakah kita berada di bidang yang tepat? Apakah kita harus mengubah
bentuk bisnis kita? Pesaing baru mana yang masuk dalam industri kita? Strategi apa yang harus kita lakukan? Bagaimana perubahan pelanggan kita? Apakah teknologi baru yang
sedang dikembangkan dapat membuat kita keluar dari bisnis.
Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa manajemen merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan strategi organisasi. Sedang komponen kedua adalah Pelaksanaan Operasional dengan unsur-unsurnya adalah sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
Model proses manajemen strategi meliputi tiga tahap :
1. Tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan
pernyataan visi, misi, dan tujuan,
2. Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan strategi ke dalam tindakan-tindakan.
3. Tahap evaluasi strategi , yaitu proses evaluasi apakah implementasi strategi dapat mencapai tujuan.
2. Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan strategi ke dalam tindakan-tindakan.
3. Tahap evaluasi strategi , yaitu proses evaluasi apakah implementasi strategi dapat mencapai tujuan.
F.
VISI,MISI, DAN TUJUAN
Setiap organisasi mempunyai tujuan dan alasan yang
unik untuk keberadaannya. Keunikan ini harus dicerminkan dalam visi dan misi.
Pernyataan visi yang baik mengungkapkan pelanggan, produk atau jassa,
teknologi, pasar, pemikiran untuk bertahan hidup (pertumbuhan dan keuntungan),
pemikiran untuk karyawan,
pemikiran untuk citra publik/masyarakat, dan perusahaan. Terdapat delapan karakteristik dasar yang berfungsi sebagai kerangka kerja praktis untuk mengevaluasi dan menuliskan pernyataan misi. Ada 4 Proses perumusan Visi yaitu :
1. Tentukan rentang waktu dan lingkup analisis secara
tepat.
2. Identifikasi trend sosial, ekonomi, politik, dan
teknologi yang akan mempengaruhi masa depan
3. Identifikasi kondisi persaingan
4. Evaluasi sumber daya dan kapabilitas internal.
Adapun MISI yang ingin dicapai oleh suatu Perusahaan /
Organisasi yakni ;
1. Publik atau pengguna jasa yang hendak dilayani
2. Jasa utama yang ditawarkan
3. Wilayah geografis yang dilayani
4. Komitmen organisasi terhadap pilihan teknologi
5. Komitmen organisasi terhadap alternative tujuan
6. Elemen kunci dalam filosofi organisasi
7. Konsep kedirian dan citra organisasi
G. ANALISIS LINGKUNGAN MAKRO
Analisis lingkungan eksternal merupakan aktivitas memonitor dan mengevaluasi lingkungan eksternal dan internal organisasi kepada orang-orang penting yang ada dalam perusahaan. Lingkungan eksternal dibedakan atas lingkungan makro dan lingkungan industri. Untuk lingkungan tersebut menggunakan metode SWOT (Strength and weaknesses lingkungan internal, Opportunities and Threats untuk analisa lingkungan eksternal).
Lingkungan makro merupakan lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi keputusan-keputusan strategi perusahaan dalam jangka panjang. Secara umum lingkungan makro dikategorikan menjadi empat, yaitu :
1. Ekonomi
2. Teknologi
3. Politik dan budaya
4. Sosial budaya
H. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
Dalam proses perumusan strategi sebuah perusahaan perlu melakukan identifikasi dan evaluasi atas lingkungan bisnis perusahaan. Hasil dari identifikasi dan evaluasi tersebut diharapkan perusahaan dapat mengetahui profil keunggulan strategi perusahaan yang dimiliki. Sehingga dengan demikian perusahaan dapat mengantisipasi peluang bisnis dan menyikapi ancaman bisnis yang ada dengan cepat.
I. ANALISIS SWOT
Analisis SWOT merupakan alat yang membantu manajer menentukan dan mengembangkan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan. Namun yang perlu diperhatikan bahwa tujuan dalam menentukan strategi yang digunakan dari hasil SWOT adalah pada dasarnya menghasilkan strategi alternative yang layak, bukan untuk menetapkan strategi yang terbaik. Sehingga seorang manajer dapat menilai bahwa tidak semua strategi dalam SWOT dipilih untuk dikembangkan antara lain :
1. Strategi Integrasi Vertikal
Strategi integrasi vertical merupakan strategi yang
menghendaki perusahaan melakukan penguasaan yang lebih atas distributor,
pemasok dan atau para pesaing baik melalui merjer, aukuisisi, atau membuat
perusahaan sendiri. Strategi intergrasi dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Integrasi ke depan merupakan strategi untuk memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer.
1. Integrasi ke depan merupakan strategi untuk memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer.
2. Integrasi kebelakang merupakan strategi untuk
mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok
3. Integrasi horizontal merupakan strategi untuk
mengendalikan para pesaing
Perusahaan tertarik melakukan integrasi vertical
didasarkan atas alasan :
1). Dapat menciptakan kenyamanan bagi pendatang baru.
2). Memberikan fasilitas investasi
3). Menjaga kualitas produk
4). Memperbaiki penjadualan.
Meskipun mempunyai manfaat, strategi integrasi vertical juga memiliki kelemahan, yaitu ;
1. Kelemahan dalam hal biaya
2. Teknologi
3. Adanya permintaan berfuluktuasi
2. Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi merupakan pendekatan utama
strategi pada level koroporasi. Tingkat (level) strategi diversifikasi
dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu :
1. Tingkat diversifikasi rendah
2. Tingkat diversifikasi menengah
3. Tingkat diversifikasi tinggi.
Selain itu juga dikenal dengan istilah diversifikasi related (diversfikasi konsentris) dan diversifikasi unrelated (diversifikasi konglomerat dan diversifikasi horizontal). Perusahaan mengimplementasikan strategi diversifikasi, dilandasi alasan dan motif untuk mempertahankan keunggulan strategis, insentif dan sumber daya, serta motif manajerial. Disamping itu juga didorong oleh lingkungan internal (kinerja yang rendah, ketidakpastian aliran kas mendatang, dan semua pengurangan resiko) dan lingkungan eksternal (peraturan pemerintah, ketentuan pajak, atau aturan-aturan yang baru).
3. Strategi Level Bisnis
Untuk dapat mencapai keunggulan bersaing, perusahaan
harus melakukan evaluasi lingkungan ekternal, guna mengidentifikasikan peluang,
ancaman, dan kemampuan sumber daya internal untuk menentukan kompetensi inti
dan strategi yang akan diimplementasikannya, yang disebut dengan strategi level
bisnis. Tipe strategi pada level bisnis ini disebut dengan strategi generik,
yang terdiri dari:
1. Cost Leadership (keunggulan biaya)
2. Differentiation (diferensiasi/perbedaan)
3. Focussed Low Cost (fokus pada biaya rendah)
4. Focused Differentiation (focus pada diferensiasi)
strategi level fungsional.
Penjabaran strategi pada level fungsional memegang peranan yang sangat menentukan atas berhasil tidaknya sasaran strategi bisnis yang telah ditetapkan, oleh karenanya diperlukan suatu penjabaran aktivitas yang sedetail mungkin atas strategi bisnis yang telah dicanangkan. Penjabaran tersebut selaian memudahkan kontrol dari manajer juga memudahkan bagian pelaksana untuk mengimplementasikan. Pada tingkat strategi fungsional yang cukup strategis adalah
Fungsi produksi dan operasi yang meliputi :
i. Fasiltas dan peralatan
ii. Sumber bahan baku
iii. Perencanaan dan pengendalian produksi
Fungsi pemasaran yang meliputi
i. Produk
ii. Harga
iii. Distribusi
iv. Promosi
fungsi keuangan yang meliputi
i. Kebutuhan modal
ii. Alokasi modal
iii. Manajemen dividen dan modal
Fungsi sumber daya manusia yang meliputi
i. Proses rekrutrmen dan orientasi
ii. Pengembangan karir dan pelatihan
iii. Kompensasi evaluasi, disiplin dan pengendalian
Manajemen strategi mempunyai beberapa dimensi atau bersifat multidimensional. Dimensi dimaksud adalah :
1. Dimensi waktu dan orientasi masa depan
Manajemen strategi dalam mempertahankan dan
mengembangkan eksistensi suatu organisasi berpandangan jauh ke masa depan, dan
berperilaku proaktif dan antisipatif terhadap kondisi masa depan yang
diprediksi akan dihadapi. Antisipasi masa depan tersebut dirumuskan dan
ditetapkan sebagai visi organisasi yang akan diwujudkan 10 tahun atau lebih
massa depan.
Visi dapat diartikan sebagai ‘kondisi ideal yang ingin dicapai dalam eksistensi organisasi dimasa depan”. Sehubungan dengan hal diatas Lonnie Helgerson yang dikutip Salusu menyatakan bahwa “ Visi adalah gambaran kondisi masa depan dari suatu organisasi yang belum tampak sekarang tetapi merupakan konsepsi yang dibuat dibaca oleh setiap orang (anggota organisasi). Visi memiliki kekuatan yang mampu mengundang, memanggil, dan menyerukan pada setiap orang.
Visi dapat diartikan sebagai ‘kondisi ideal yang ingin dicapai dalam eksistensi organisasi dimasa depan”. Sehubungan dengan hal diatas Lonnie Helgerson yang dikutip Salusu menyatakan bahwa “ Visi adalah gambaran kondisi masa depan dari suatu organisasi yang belum tampak sekarang tetapi merupakan konsepsi yang dibuat dibaca oleh setiap orang (anggota organisasi). Visi memiliki kekuatan yang mampu mengundang, memanggil, dan menyerukan pada setiap orang.
untuk memasuki masa depan. Visi organisasi harus dirumuskan oleh manajemen puncak (pucuk pimpinan) organisasi”.
2. Dimensi Internal dan Eksternal
Dimensi internal adalah kondisi organisasi non profit
pada saat sekarang, berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang harus
diketahui secara tepat untuk merumuskan renstra yang berjangka panjang.
Analisis terhadap lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan operasional,
lingkungan nasional dan lingkungan global (internal), yang mencakup berbagai
aspek atau kondisi, seperti kondisi sosial politik,sosial ekonomi, sosial
budaya, kependudukan, kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi, adat
istiadat, agama dan lain-lain.
3. Dimensi Pendayagunaan Sumber-Sumber
Sumber daya terdiri dari sumber daya material
khususnya berupa sarana dan prasarana, sumber daya finansial dalam bentuk
alokasi dana untuk setiap program dan proyek, sumber daya manusia, sumber daya
teknologi dan sumber daya informasi.
4. Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak
Manajemen strategi yang dimulai dengan menyusun
rencana strategi merupakan pengendalian masa depan organisasi, agar eksistensi
sesuai dengan visinya dapat diwujudkan, baik pada organisasi yang bersifat
privat maupun publik. Rencana strategi harus mampu mengakomodasi seluruh aspek
kehidupan organisasi yang berpengaruh pada eksistensinya dimasa depan merupakan
wewenang dan tanggungjawab manajemen puncak, karena seluruh kegiatan
merealisasikannya merupakan tanggungjawabnya sebagai pimpinan tertinggi,
meskipun kegiatannya dilimpahkan pada organisasi atau satuan unit kerja yang
relevan.
5. Dimensi Multi Bidang
Setiap organisasi / perusahaan untuk mengeksploitasi
peluang bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan. Ini berarti organisasi
(bisnis maupun publik) berusaha untuk mengurangi kelemahannya, dan berusaha
melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Kemudian pengertian ini menunjuk pula
untuk mengurangi efek negative yang ditimbulkan oleh ancaman-ancaman. Kemudian
komponen pokok manajemen strategi adalah :
a. Analisis lingkungan
b. Analisis profil
c. Strategi untuk mencapai tujuan organisasi (bisnis
maupun publik) dengan memperhatikan
d. Misi
Dengan demikian analisis lingkungan sangat penting dalam proses manajemen strategi, karena manajemen startegi bukan untuk melihat peluang-peluang (reaktif terhadap perubahan) tetapi penyusun manajemen strategi haruslah dilihat sebagai usaha untuk mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan organisasi (bisnis/publik) agar organisasi mampu bertahan (survive) menghadapi perubahan lingkungan secara terus menerus.
Dengan demikian, analisis lingkungan bisnis hanya berusaha mengumpulkan dan menganalisis sejumlah variabel secara terbata (finite). Analisis lingkungan bisnis hendaknya tidak sampai terjerumus untuk berusaha menganalisis sebanyak mungkin variabel (infinite) lingkungan perlu dianalisis karena:
1). Agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan
dan membantu mengembangkan sistem pemecahan tujuan perusahaan/organisasi.
2). Untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan melakukan analisis lingkungan hasil yang akan diperoleh lebih efektif.
2). Untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan melakukan analisis lingkungan hasil yang akan diperoleh lebih efektif.
3). Untuk membantu manajer dalam meramalkan dampak
lingkungan terhadap perkembangan perusahaan. Terkumpulnya berbagai organisasi
dari lingkungan, memudahkan untuk membuat perencanaan jangka panjang.
Analisis lingkungan dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu :
1). Menganalis hubungan antara strategi perusahaan dan tanggapan terhadap lingkungan, yang dipakai sebagai landasan untuk membandingkan strategi yang sedang berjalan dengan strategi yang potensial yang akan datang.
2). Menganalisis kecenderungan faktor dan masalah
utama yang potensial yang akan datang.
3). Mencoba meramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa akan datang terhadap lingkungan.
Pada dasarnya struktur lingkungan dapat dibagi atau dibedakan menjadi dua elemen utama, yaitu :
3). Mencoba meramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa akan datang terhadap lingkungan.
Pada dasarnya struktur lingkungan dapat dibagi atau dibedakan menjadi dua elemen utama, yaitu :
1. Lingkungan eksternal (Makro)
2. Lingkungan internal (Mikro)
J. PERENCANAAN STRATEGIS
Kegiatan pokok perencanaan strategis terdiri dari 4
(empat) elemen pokok:
1. Environmental scanning (Adaptasi terhadap lingkungan )
2. Strategi formulation (Formulasi Strategi)
3. Strategi implementation (pelaksanaan Strategi)
4. Evaluation dan control (Telaah dan Pengawasan)
Pilar strategi dalam organisasi Pemda (Moore, 1995:71)
1. Secara mendasar bernilai (substantively valuable);
Pemda harus menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi lembaga pengawas, pengguna
jasa (klien), dan masyarakat dengan biaya murah.
2. Absah dan secara politis dapat diterima (legitimate
and politically sustainable); Pemda harus bisa mendapatkan mandat maupun dana
serta bertanggungjawab terhadap institusi politik yang ada.
3. Secara operasional dan administrative dapat
dilaksanakan (operationally and administratively feasibel); kewenangan dan
kegiatan yang direncanakan dapat dilaksanakan dalam organisasi yang ada atau
dengan bantuan pihak-pihak lain yang membantu organisasi Pemda.
K. IMPLEMENTASI STRATEGI
K. IMPLEMENTASI STRATEGI
Program; aktivitas atau langkah-langkah yang disusun secara sistematis sebagai penjabaran dari strategi. Anggaran; gambaran rinci tentang sumber dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya.Prosedur; sering disebut SOP, sistem dari langkah atau teknik yang berurutan tentang bagaimana suatu pekerjaan atau tugas dikerjakan Standar Kinerja; ukuran target bersifat kuantitatif maupun kualitatif dari program yang dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan atau pencapaiannya.
Hubungan antar tingkat akhir (tujuan & sasaran) dengan alat pencapaiannya (strategi dan taktik) tidaklah mudah. Keberadaan manajemen strategi tidak untuk mendikte tujuan, sebaliknya tujuan dan sasaran harus dipengaruhi oleh peluang yang tersedia, ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam usaha pencapaian tujuan dalam perencanaan manajemen strategi antara lain :
1. Efektif dan efesiensi
Manajemen strategi disebut efektif jika hasil yang
dicapai seperti yang di inginkan. Karena kebanyakan situasi yang memerlukan
analisa strategi tidak statis melainkan interaktif dan dinamis, maka hubungan
antara penyebab dan hasilnya tidak tetap atau pasti. Sebaliknya taktik adalah
tindakan nyata yang diambil oleh pelaku dan sepenuhnya berada dibawah
pengawasan pelaku. Kebalikan dari strategi, taktik adalah internal dan kriteria
yang digunakan bukanlah keefektifan melainkan efesiensi
2. Keputusan dan Emplementasi
Keputusan manajemen strategi tidak berarti apa-apa
tanpa implementasi. Strategi tergantung pada kemungkinan dan taktik yang
potensial. Keputusan strategi harus dapat mencapai tujuannya. Aturan dalam
manajemen strategi persaingan :
o Proses berfikir yang mendahului tindakan
o Pengetahuan mengenai jumlah merupkan kunci penting.
o Menejemen strategi tindakan yang dilakukan dengan
cepat akan mendominasi yang lambat.
o Kemenangan harus menunjukkan nilai dari tujuan
o Menyerang hanya terhadap yang dapat diserang.
o Bertahan adalah bentuk terkuat dari persaingan
o Superioritas dalam faktor persaingan yang mendasar
adalah segalanya.
o Tidak terkalahkan adalah merupakan pertahanan yang
sebenarnya.
o Menajemen strategi membutuhkan pengembangan kekuatan
yang unik.
3. Pertumbuhan dan Struktur Organisasi
Tahap implementasi strategi memerlukan pertimbangan
dalam penyusunan struktur organisasi, karena keselarasan struktur dengan
strategi merupakan satu hal yang penting untuk tercapainya implementasi
strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi kala skala organisasi berkembang.
Pertumbuhan yang terjadi bisa vertical dan bisa juga horizontal. Pertumbuhan
organisasi menghasilkan berbagai bentuk struktur organisasi seperti stuktur
fungsional, divisional geografis, organisasi unit bisnis, organisasi matrik dan
struktur organisasi horizontal. Masing-masing struktur tersebut mempunyai
kelebihan dan kelemahan masing-masing.
4. Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
4. Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh karena
diciptakan dan dikembangkan oleh individu-individu yang bekerja dalam suatu
organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai yang harus dipertahankan dan
diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai
pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada dalam lingkungan organisasi
tersebut, dan dapat dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebuah
organisasi lainnya.
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Manajemen strategi adalah cara terbaik untuk mencapai
beberapa sasaran. Untuk menentukan mana yang terbaik tersebut akan tergantung
dari kriteria yang digunakan. Sedangkan taktik adalah pilihan-pilihan yang dimiliki
dalam mengimplementasikan sebuah strategi. Pilihan-pilihan manajemen strategi
ini akan bekerja atau tidak bekerja tergantung dari kriteria yang digunakan dan
pilihan-pilihan tersebut adalah yang berlangsung lama, tidak mudah diubah dan
mencakup situasi yang sangat terstruktur.
Tujuan manajemen strategi pada umumnya didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai dalam jangka panjang; seperti bertahan hidup, keamanan dan memaksimalkan profit. Sasaran lebih nyata yaitu pencapaian hal-hal yang penting untuk mencapai tujuan. Mencapai sasaran akan lebih mendekatkan pada tujuan. Sasaran pada umumnya lebih spesifik dan harus dapat diukur dan biasanya mencakup kerangka target dan waktu.
Manajemen strategi juga merupakan himpunan keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang sesuatu organisasi. Manajemen strategi sebagai bidang studi mencakup perhatian yang intergratif mengenai kebijakan organisasi publik dengan penekanan yang lebih berat kepada lingkungan dan strategi.
Disamping itu pengertian manajemen strategi yang telah disebutkan terakhir dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu ;
1. Manajemen strategi diwujdukan dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam arti mencakup seluruh komponen dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk rencana strategis (Renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional, yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek tahunan.
2. Renstra berorientasi pada jangkauan masa depan.
3. Visi, misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk, dan tujuan strategi organisasi untuk jangka panjang merupakan acuan dalam merumuskan rencana strategi, namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan manajeman puncak secara tertulis semua acuan terdapat didalamnya.
4. Renstra dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi program-program operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka sedang masing-masing juga sebagai keputusan manajemen puncak.
5. Penetapan Renstra dan rencana operasi harus melibatkan manajemen puncak karena sifatnya sangat mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi, untuk mewujudkan, mempertahankan dan mengembangkan eksistensi jangka sedang termasuk panjangnya.
6. Pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek untuk mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalaui fungsi-fungsi manajeman lainnya yang mencakup pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.
DAFTAR PUSTAKA
·
Hadari Nawawi (2005); Manjemen
Strategi, Gadjah Mada Pers : Yogyakarta
·
Certo, Samuel C. & J. Paul
Peter. STRATEGIC MANAJEMEN : Focus on Procces. New York, McGrow-Hill, Inc.
1990.
·
Hunger, J. David & Thomas L.
Wheelen. Strategic Manajemen : Bisnis Policy,
·
Entering 21’st Century Global
Society. USA. Adison Wesley-Longman,Inc. 1998.
·
Muhammad, Suwarsono. Manajemen
Strategik : Konsep dan Kasus. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. 2000.
·
Rachbini, Didik J. Pembangunan
Ekonomi & Sumber Daya Manusia. Jakarta. Grasindo.2001.
·
Winardi. Pemikiran Sistemik Dalam
BIdang Organisasi dan Manajemen. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2005.
·
Porter, M.E. (1991) Startegi
Bersaing ; Teknik menganalisis Industri dan pesaing, Cetakan Keempat,
Terjemahan, Penerbit Erlangga, Jakarta Statistik Indonesia, 1999
·
Pengelementasian Manajemen Startegi,
www.google.co.id
·
Arti, Peluang Dan
Manfaat Manajemen Strategik Hartomo, Tommy, Kolonel Ir.
·
Saladi, Djaslim H..
(1999). Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Linda
Karya : Bandung.
·
Supriyono. (1985). Manajemen
Strategi dan Kebijaksanaan Bisnis. BPFE : Yogyakarta.
·
Wahyudi S. Agustinus.
(1996). Manajemen Strategik. Binarupa Aksara : Medio.
Sumber: http://toyayans.blogspot.com/2012/02/penerapan-manajemen-strategi-dan.html
Sumber: http://toyayans.blogspot.com/2012/02/penerapan-manajemen-strategi-dan.html
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Langganan:
Postingan (Atom)
No comments:
Post a Comment